Selasa, 07 Mei 2013

Hacktivism

"Hack" menjadi kata yang sangat sering dijumpai pada saat sekarang dikarenakan internet sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian kita, entah itu untuk bisnis ataupun hiburan. Karena internet telah menjadi bagian dari kehidupan kita, maka tentu saja ada pihak-pihak yang dapat merugikan kita sebagaimana adanya di dunia nyata.

"Hacker" adalah sebutan untuk pihak yang melakukan penelusuran atau mempelajari suatu sistem untuk mencari celah atau kelemahan sistem tersebut. Tentu saja para Hacker tidak melakukan penelusuran atau mempelajari suatu sistem secara tidak sengaja, ada alasan tertentu mengapa para Hacker melakukan Hacktivism, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Thrill Seekers (Pencari Tantangan)
Beberapa orang sangat menyukai tantangan, jika pada zaman dahulu sebelum adanya komputer orang-orang menemukan tantangan dalam bermain catur atau teka-teki silang, zaman modern sekarang orang-orang yang lingkungannya erat dengan keberadaan komputer pun menemukan tantangan dalam hal komputer yaitu melakukan Hacking.

2. Organized Crime (Kriminal)
Sudah bukan rahasia lagi bahwa pada negara maju sudah banyak tersebar para hacker-hacker yang sudah berpengalaman yang tugasnya melakukan kejahatan yang tertata baik atau terorganisasi. Kejahatan-kejahatanny bisa dari hal ekonomi (misal: penipuan transaksi), hingga hal sosial (misal: pencemaran nama baik). Biasanya pihak-pihak ini dibayar mahal oleh suatu pihak untuk melakukan kejahatan tersebut.

3. Terrorist Groups (AktivitasTeroris)
Untuk melakukan kejahatan saja bisa dilakukan, apalagi dalam konteks teroris. Di zaman modern ini para teroris memandang internet dan dunia maya sebagai media yang cukup efektif untuk melakukan teror dimana-mana. Sasarannya biasanya adalah objek-objek vital suatu negara, seperti perusahaan listrik, jaringan keuangan perbankan, pusat transportasi publik, dan lainnya. Karena pada objek-objek ini kebanyakan tak terpisahkan dari internet dan teknologi maka dampak penyerangan pada objek ini dapat menyebabkan teror yang sangat besar.

4. Nation-States (Intelijen)
Dikarenakan internet dan teknologi menjadi bagian yang penting dalam kehidupan zaman sekarang, tentu saja negara-negara memiliki pihak intelijen yang dapat mempertahankan keamanan negara. Oleh karena itu banyak hacker-hacker yang profesional dapat membantu mempertahankan keamanan negara. Biasanya para hacker yang memiliki potensi akan direkrut dan dilatih untuk lebih meningkatkan kemampuannya menjalankan tugas mempertahankan keamanan negara.


Adapun tipe-tipe Hacker menurut Richardus Eko Indrajit, yaitu:

1. Black Hats
adalah sekumpulan individu-individu dengan keahlian di bidang keamanan komputer yang bertujuan untuk melakukan tindakan destruktif pada sistem komputer tertentu demi mendapatkan imbalan tertentu atau yang biasa dikenal dengan sebutan crackers

2. White Hats
adalah sekumpulan individu profesional yang memiliki keahlian dalam bidang internet yang bertugas untuk menjaga keamanan suatu sistem komputer agar tidak dapat ditembus atau dirugikan oleh pihak penyerang

3. Gray Hats
adalah kumpulan orang-orang yang terkadang melakukan kegiatan yang bersifat merugikan tetapi di lain waktu melakukan kegiatan yang bersifat melindungi pada keamanan sebuah jaringan komputer

4. Suicide Hackers
adalah orang-orang yang dengan sengaja menyerang objek-objek vital suatu negara untuk tujuan tertentu dan tidak khawatir terhadap ancaman hukuman yang akan diterimanya.


Berikut ini adalah tahap-tahap yang biasanya dilakukan oleh para hacker, yaitu:

1. Mengenali (Reconnaissance)
merupakan tahap persiapan dimana hacker mencari informasi sebanyak mungkin menyangkut sasaran sistem yang ingin diserang.

2. Mencari jalan masuk (Scanning)
merupakan tahap dimana hacker mencari celah untuk memasuki sistem.

3. Menjadi super user (Gaining access)
merupakan tahap dimana hacker mulai melakukan penetrasi ke dalam sistem yang biasanya diserang pada bagian rapuh atau kurang pengamanan. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan pembajakan hak akses (session hijacking) yang dapat membuat si hacker dapat masuk ke dalam sistem.

4. Meninggalkan kode untuk jalan masuk (Maintaining access)
merupakan tahap dimana hacker yang berhasil masuk ke dalam suatu sistem dapat melakukan berbagai hal, mulai dari hanya menuliskan pesan peringatan kepada pemilik sistem, hingga melakukan hal yang merugikan seperti mencuri data, mengacaukan konfigurasi, dll.

5. Membersihkan jejak (Clearing tracks)
merupakan tahap dimana hacker melakukan penghapusan jejak sehingga rekam jejak tidak dengan mudah mengungkap kegiatan hacking yang telah dilakukan.


Demikian tulisan saya mengenai Hacktivism, semoga dapat membantu menambah pengetahuan pembaca sekalian.

Sumber:
E-Book Fenomena Hactivism dan Permasalahannya oleh Richardus Eko Indrajit
E-Book Mempelajari Cara Hacker Beroperasi oleh Richardus Eko Indrajit