Senin, 24 Juni 2013

Cryptography

Cryptography adalah teknik penyandian yang sudah dilakukan dari zaman dulu, Julius Caesar salah satu pengguna cryptography pada zaman dulu dimana dia menggunakan teknik ini untuk menyampaikan pesan agar musuh tidak mengetahui isi asli dari pesannya.
Ada dua jenis cryptography, yaitu:
1. Enkripsi:
a. Mengamankan data dengan mengacak data sehingga sulit untuk dibaca
b. Memastikan tidak ada perubahan data
c. Memastikan identitas seseorang sebagai pengguna atau pemilik yang sah

2. Dekripsi:
mengembalikan sandi-sandi atau data yang teracak menjadi pesan yang sebenarnya.

Komponen cryptography yaitu:
1. Plain text, adalah sumber berita atau pesan atau teks aslinya
2. Cipher text, adalah teks yang sudah diproses (diacak)
3. Algoritma dan text

Rumus untuk enkripsi dan dekripsi adalah:
1. Enkripsi
C = Ek (P)

2. Dekripsi
P = Dk (P)

Ket:
C = Cipher Text
P = Plain Text
E = fungsi enkripsi
D = fungsi dekripsi
k = kunci

Metode yang terdapat dalam cryptography, yaitu:
1. Substitusi
mengganti karakter dengan karakter yang lain berdasarkan kunci tertentu.
2. Transposisi
merubah susunan karakter dengan menggunakan algoritma dan kunci tertentu.

Ada tiga jenis cryptography yang akan dibahas, yaitu:
1. Caesar Cipher
Cara ini menggunakan kunci angka untuk melakukan penyandian.
Contohnya:
a. Buatlah nilai dari Abjad A - Z dimulai dari A = 0 sampai Z = 25 seperti ini



b. Sebuah kata untuk kita enkripsi (COBA)
c. Kemudian tentukan kunci yang diinginkan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi (misal: k = 3)
d. Sebagai contoh rumus, untuk huruf "C" dari "COBA" adalah:
C = (2+3) mod 26
C = 5

Sehingga hasil dari enkripsi "COBA" adalah:




*mod 26 didapatkan dari total huruf A - Z

Dan hasil dekripsinya:
C = (5-3) mod 26
C = 2



2. Monoalphabetic Cipher
Teknik ini menggunakan huruf sebagai kunci untuk melakukan penyandian.
Contohnya:
a. Buatlah nilai dari Abjad A - Z dimulai dari A = 0 sampai Z = 25 seperti ini



b. Sebuah kata untuk kita enkripsi (CONTOH)
c. Kemudian tentukan kunci yang diinginkan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi (misal: k = DICOBA)
Semakin panjang jumlah karakter kunci dan kurang huruf yang kembar semakin bagus.
d. Hasil enkripsinya:



*huruf kunci tidak boleh kembar



e. Hasil dekripsinya:



3. Polyalphabetic Cipher
Teknik ini mirip dengan teknik Caesar tetapi lebih rumit karena menggunakan kunci huruf juga.
Contohnya:
a. Buatlah nilai dari Abjad A - Z dimulai dari A = 0 sampai Z = 25 seperti ini



b. Sebuah kata untuk kita enkripsi (PERCOBAAN)
c. Kemudian tentukan kuncinya (misal: k = MAKANAN)
d. Kemudian urutkan tabelnya menjadi:




*kuncinya berulang-ulang dituliskan hingga mencukupi total karakter dari sandi, sedangkan monoalphabetic menuliskan kata kunci satu kali, tidak berulang dan tidak ada huruf yang sama
e. Sehingga hasil enkripsinya menjadi:




Perhitungannya dilakukan dengan menambahkan angka dari "P" dan "M" lalu mod 26 sehingga mendapatkan "B", begitu seterusnya sampai huruf "N" dari "PERCOBAAN"
f. untuk dekripsinya:
Perhitungan dilakukan dengan mengurangi angka dari "B" dan "M" lalu mod 26 sehingga mendapatkan "P". Jika hasil pengurangan minus (-) maka untuk lebih mudah mendapatkan hasilnya cukup menambahkan hasil pengurangan dengan mod.
Contohnya: M = 12 ; B = 1, hasil pengurangan = -11 ; ditambahkan mod = -11 + 26 = 15 atau P
Demikian pembahasan mengenai beberapa teknik cryptography, semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca sekalian. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penjelasan dalam tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar